Pendidikan Kewarganegaraan
Senin, 19 Juli 2021
Sumpah Pemuda menjadi
momentum besar bersatunya bangsa Indonesia dalam satu bangsa, satu bahasa, dan
satu tumpah darah. Momen ini sendiri diinisiasi oleh persatuan seluruh pemuda
tanah air, untuk menunjukkan kekuatan persatuan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Tentu saja, isi Sumpah Pemuda jika dicermati memiliki makna yang
mendalam, sehingga akan menarik jika dibahas secara lebih jauh.
Sumpah Pemuda sendiri diucapkan sebagai buah dari Kongres Pemuda II yang
dilaksanakan pada 27 sampai 28 Oktober 1928. Hasil dari kongres ini adalah satu
naskah, yang kemudian menjadi naskah untuk menyatukan bangsa Indonesia.
Pengucapan Sumpah Pemuda sendiri dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1928, dan
hingga kini diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Lalu bagaimana isi dan penjelasan Sumpah Pemuda itu sendiri?
Isinya adalah tiga baris kalimat yang
bermakna mendalam.
‘Kami
putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.’
Meski terbaca
sederhana, namun ada makna mendalam di setiap kata yang dituliskan tersebut.
Secara garis besar, makna isi Sumpah Pemuda adalah pernyataan sikap putra putri
terbaik bangsa Indonesia bahwa semua memiliki tumpah darah yang satu, tanah
Indonesia, memiliki bangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan memiliki bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
Naskah ini disusun untuk menunjukkan
semangat persatuan dari pemuda dan pemudi yang turut serta dalam Kongres Pemuda
II, sehingga dapat menular pada masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Alhasil, dengan momentum Sumpah Pemuda ini perjuangan bangsa Indonesia melawan
penjajah pada saat itu bisa lebih terorganisir dan sporadis, sehingga dalam
kurun waktu beberapa belas tahun Indonesia meraih kemerdekaannya.
Memahami isi dari Sumpah Pemuda sendiri agaknya harus jadi satu hal wajib untuk setiap warga negara Indonesia. Meski sudah diucapkan sedemikian lama, namun semangat yang tertanam dalam naskah tersebut masih terasa membara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar